Bursa Efek Indonesia “Sasar” Kaum Milenial

0
400
Bursa Efek Indonesia

Minimnya pengetahuan terhadap investasi, tak ayal membuat level inklusi kaum milenial terhadap investasi juga tampak tersendat. Melihat hasil Survei Nasional Inklusi dan Literasi Keuangan yang dipublikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat secara umum saja memang masih harus digenjot.

Tidak sekadar minim literasi, penyebab lain masih terbatasnya generasi milenial mengeksekusi beragam produk investasi, dikarenakan ada pilihan prioritas lain di luar kebutuhan dasar mereka. Kaum milenial masih menganggap investasi bukan sesuatu yang penting. Berbagai kebutuhan lain yang menunjang gaya hidup, justru dianggap lebih penting dan akhirnya menjadi prioritas pengeluaran. Lebih spesifiknya, generasi milenial dipandang cenderung memprioritaskan pengalaman dan gaya hidup.

Namun meski demikian, Bursa Efek Indonesia (BEI) tetap membidik segmen milenial . Salah satunya kalangan startup atau pelaku usaha rintisan, Di mana mayoritas pelakunya anak muda. Melalui pembinaan dalam inkubator. Diharapkan nantinya para startup ini bisa dikenalkan mengenai alternatif pembiayaan.

Kepala Kantor BEI Surakarta, M .Wira Adibrata menjelaskan, pelaku startup merupakan salah satu segmen potensial untuk dikenalkan dengan pembiayaan melalui pasar modal. Sebab mereka sangat dipermudah dalam mendapatkan alternatif pendanaan. Namun, startup harus dibekali berbagai pengetahuan mengenai dunia pasar modal.

Nantinya para startup ini belajar mengenai dunia pasar modal di Indonesia. Termasuk mengkonfirmasi ide dan membuat susunan laporan keuangan. Langkah ini sebenarnya sudah dimulai di beberapa kota di Indonesia. Untuk kota yang sudah memulai, yakni Jakarta, Bandung, dan Surabaya. ”Harapannya Solo juga bisa membuat kegiatan yang juga bisa menggandeng para startup ini,” ujarnya.

Nantinya konsep inkubator ini akan membina startup selama enam bulan. Akan dipandu mengenai validasi ide, bussiness plan, hingga akhirnya bisa listing di BEI. ”Sebenarnya startup ini potensinya ada. Apalagi saat ini sudah ada dua startup di Indonesia yang listing di BEI. Harapannya dengan memberikan sosialisasi pada startup di Solo, nantinya mereka akan terpacu untuk berpartisipasi di BEI,” tandas Wira. (INT)