Provokator Rencana Aksi “Jokowi End Game” Sudah Terdeteksi

0
19

Menko Polhukam Mahfud Md berbicara perihal aksi bertajuk ‘Jokowi End Game’ yang sempat viral di media sosial (medsos). Mahfud mengaku telah menemui provokatornya. Namun Mahfud tidak menjelaskan secara rinci siapa provokator dari rencana aksi tersebut.

“Misalnya hari kemarin dan hari ini, ‘wah rame ada demo di seluruh Indonesia, akan demo besar-besaran, kepung Istana dan sebagainya’, ndak ada itu. Karena apa? Itu provokator. Provokatornya kita temui,” kata Mahfud dalam diskusi virtual, Minggu (25/7/2021).

Selain itu, Mahfud mengatakan beberapa orang yang ditemukan di lokasi bukanlah peserta demonstrasi. Kepada Mahfud, mereka mengaku berkumpul untuk menonton aksi.

Mahfud menegaskan sejak awal pemerintah tak pernah mengistimewakan kelompok tertentu. Dia pun mempersilahkan jika ada warga yang mengkritisi kinerja pemerintah.

Di sisi lain, Partai Demokrat mengaku difitnah sebagai provokator ‘Jokowi End Game’. Demokrat berang namun memilih tidak ambil pusing.

“Demokrat memilih untuk fokus membantu rakyat yang terdampak pandemi COVID-19 dan belum terjangkau bantuan pemerintah, serta tak ambil pusing dengan fitnah yang dilancarkan para pendengung pendukung pemerintah,” kata Kabakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, Senin (26/7/2021).

“Demi rakyat, akan kami hadapi semua gerombolan penyebar hoax dan fitnah pendukung pemerintah,” ujar Herzaky.

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief menyebut fitnah dan ancaman ialah hal biasa. Demokrat, katanya, siap melawan.

“Fitnah dan ancaman adalah hal biasa pada kader dan Partai Demokrat. Namun tugas sebagai fungsi partai politik mengkritisi pemerintah harus tetap jalan. Terhadap buzzer kita nyatakan perang, karena negara rusak belakang ini karena mereka,” kata Andi Arief.

Sebelumnya diberitakan, Mahfud Md menyinggung kelompok tak murni soal aksi Jokowi End Game. Mahfud sempat menjelaskan kelompok tak murni tersebut adalah pihak yang selalu memprovokasi dan menyerang pemerintah.

Kelompok itu disebut-sebut berada di balik seruan aksi Jokowi End Game, yang sedianya dilakukan pada Sabtu (24/7) kemarin. Aksi yang rencananya diisi dengan long march dari Glodok sampai Istana Negara tidak terlaksana.

“Ada kelompok murni dan ada kelompok tidak murni yang masalahnya itu hanya ingin menentang saja, memanfaatkan situasi,” kata Mahfud Md dalam konferensi pers terkait situasi politik dan keamanan, disiarkan kanal YouTube Kemenko Polhukam RI, Sabtu (24/7/2021).

Di samping itu, Mahfud menjelaskan adanya kelompok murni yang bertolak belakang dengan kelompok tak murni. Kelompok ini menyerukan aspirasi karena mereka terdampak kebijakan pandemi COVID-19 sedangkan kelompok tidak murni menyerukan provokasi untuk menyerang pemerintah.

 

“Apapun yang diputuskan pemerintah itu diserang. Ada yang seperti itu. Kita harus hati-hati karena kelompok yang seperti ini kelompok yang tidak murni, selalu provokasi dan menyatakan kebijakan pemerintah selalu salah,” kata Mahfud.