Saatnya Minyak Jelantah Dikelola Menjadi Alternatif Bahan Baku Biodiesel

0
171
Minyak jelantah dapat digunakan untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan produksi biodiesel nasional.

Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Andriah Feby Misna menegaskan minyak jelantah dapat digunakan untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan produksi biodiesel nasional.

“Kalau bisa kita kelola dengan baik, minyak jelantah bisa memenuhi sebagian kebutuhan biodiesel nasional,” ujarnya mengutip Antara, Kamis (7/1).

Ia mengingatkan Indonesia sebagai salah satu negara pengguna minyak sawit. Pada 2019, penggunaan minyak goreng mencapai 13 juta ton per tahun atau setara 16,2 juta kiloliter per tahun.

Dari sana, potensi minyak jelantah mencapai 3 juta kiloliter per tahun. Minyak jelantah atau used cooking oil (UCO) sendiri memiliki berbagai kegunaan.

Pengembangan biodiesel berbasis minyak jelantah berpeluang untuk dipasarkan, baik di dalam negeri maupun untuk ekspor.

Keuntungannya, biaya produksi lebih hemat 35 persen dibandingkan dengan biodiesel dari minyak nabati yang dihasilkan dari kelapa sawit (CPO).

“Tetapi, ini harus dilihat lagi. Karena, kita lihat dari beberapa industri yang ada tidak sustain (berkelanjutan). Ada hal-hal yang memengaruhi biaya operasionalnya,” kata Andriah.

Kendati begitu, VP Strategic Planning Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Prayitno mengungkapkan masih ada hal yang harus dipikirkan dalam pemanfaatan minyak jelantah.

Salah satunya, mengenai pengumpulan minyak jelantah skala industri. “Termasuk logistik dan handling. Tapi, kita bisa benchmark dari perusahaan di luar negeri, bagaimana mereka mengumpulkan minyak jelantah,” jelasnya.

Sementara, untuk CPO, masih diperlukan jaminan feedstock dan kebijakan untuk memastikan kelangsungan bisnis bagi perusahaan yang melaksanakan kegiatan terkait.

Apabila 1,2 juta kilo biodiesel dari kelapa sawit diganti dengan minyak jelantah yang dikumpulkan dari sektor rumah tangga, maka bisa menghemat sekitar Rp4,2 triliun.

Diketahui, pemerintah tengah menggalakkan program Bahan Bakar Nabati (BBN) melalui produksi biodiesel demi ketahanan energi masa depan. Bahan baku pembuatan biodiesel itu berasal dari CPO yang dapat menghasilkan bahan bakar pengganti solar.

(IN)