Umat Buddha Merayakan Hari Raya Waisak 2564 Dengan Kesederhanaan

0
38
Waisak Candi Borobudur

Perayaan Waisak di Indoensia mulai dirayakan sejak 1930 di Candi Borobudur. Disusul peringatan secara nasional enam tahun kemudian, bahkan dihadiri biksu dari luar negeri. Namun, suasana berbeda harus dirasakan umat Budha pada perayaan Waisak tahun ini Sebab, Indonesia saat ini tengah dilanda  pandemi covid-19.

Dikutip dari kemenag.go.id, perkembangan kasus positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia yang semakit meningkat, menjadi alasan Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Budha mengeluarkan imbauan memperingati Hari Raya Waisak 2564 Buddhis Era (BE) di rumah masing-masing.

Sekretaris Dirjen Bimas Buddha Kemenag, Nyoman Suriadarma berharap kegiatan keagamaan lainnya seperti Pudja Bhakti di Hari Mingggu dan Sekolah Minggu juga dapat dilakukan di rumah.

Nyoman juga menyarankan, umat dapat memanfaatkan teknologi untuk melakukan ibadah di rumah.

“Kegiatan ibadah, sembahyang bisa dilakukan dengan berbagai cara, kita gunakan media sosial dan live streaming,” jelasnya.

Peribadatan dengan bantuan media daring ini diharapkan juga dapat lebih fleksibel dan menjangkau seluruh umat Buddha di berbagai daerah.

“Itu teknologi yang bisa dimanfaatkan. Baik yang jauh di tempat kita tetap bisa berkomunikasi. Selalu lakukan silaturahmi menggunakan teknologi yang kita miliki,”kata Nyoman.

Segenap umat diimbau untuk merayakan sembahyang waisak di rumah masing-masing. Perayaan di Candi Borobudur dan Candi Mendut ditiadakan. Alasannya, saat ini masih dalam suasana COVID-19 dan imbauan dari pemerintah untuk mengurangi dan memutus rantai penyebaran dari COVID-19.

Sesuai instruksi dari Menteri Agama dan Dirjen Bimas  Buddha Kementerian Agama RI, detik-detik waisak dilaksanakan di wihara masing-masing atau di rumah masing-masing. Penyelenggaraan di Wihara pun dibatasi. Peserta tidak boleh lebih dari lima orang.

Kata Waisak berasa dari bahasa Pali “Vesakha” atau di dalam bahasa Sansekerta disebut “Vaisakha”.

Vesakha diambil dari bulan dalam kalender buddhis yang biasanya jatuh pada bulan Mei kalender Masehi.

Hari Raya Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia, dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Namun, terkadang Waisak jatuh pada akhir bulan April atau awal bulan Juni.

Dikalangan umat Buddha, Hari Raya Waisak sering disebut Hari Raya  Tri Suci Waisak. Disebut Hari Raya Tri Suci Waisak karena pada hari Waisak terjadi tiga peristiwa penting yakni :

  1. Kelahiran Pangeran Sidhartha Gautama di Taman Lumbini pada tahun 623 S.M
  2. Tercapainya penerangan sempura oleh Pertama Gautana pada usia 35 tahun pada tahun 588 S.M
  3. Mangkatnya Sang Buddha Gautama di Kusinara pada usia 80 tahun pada tahun 543 S.M

Tiga kejadian tersebut, kelahiran, penerangan dan kematian terjadi pada hari yang sama ketika bulan purnama di bulan Waisak, Umat Buddha merayakan Hari Raya Waisak dengan pergi ke wihara dan melakukan ritual puja-bhakti. (IML)

SELAMAT HARI RAYA WAISAK 2564 BE 7 MEI 2020