Baru Dilantik, PJ Gubernur DKI Heru Budi Hartono Langsung Tancap Gas

0
10

Heru Budi Hartono telah memiliki sejumlah agenda setelah dilantik Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjadi Penjabat atau Pj Gubernur DKI.  Heru  langsung berkantor di Balai Kota dan ikut rapat paripurna bersama DPRD DKI.

Selanjutnya, Heru akan bertemu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Lalu, Heru akan memberi pengarahan kepada 600 pejabat DKI.

Setelah itu, Heru akan blusukan ke beberapa wilayah seperti Waduk Pluit hingga Sungai Sentiong. “Padat sampai satu minggu ke depan, sudah keliling terus,” kata Heru di Istana Negara, Senin, 17 Oktober 2022.

Ia juga bakal membuka layanan pengaduan masyarakat secara langsung di Balai Kota. Langkah ini pernah dilakukan pada masa kepemimpinan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.

Dia bakal membahas sistem seperti ini kepada para jajarannya besok. “Insya Allah begitu, besok saya melakukan pengarahan ke seluruh pejabat DKI. Nanti ada poin-poin misalnya Pak Sekda, asisten, saya minta perwakilan dari wali kota, kan asisten ada tiga setiap hari bergantian setiap wilayah ada di sini, nanti bergiliran juga,” kata Heru.

Ia juga mengisyaratkan bahwa aplikasi layanan masyarakat Jakarta Kini (JAKI) tetap berjalan di bawah kepemimpinannya. Adapun aplikasi JAKI dibuat di zaman kepemimpinan gubernur sebelumnya, Anies Baswedan.

Ia juga memetakan sejumlah strategi pengendalian banjir di antaranya dengan membangun infrastruktur hingga memperkuat pompa penyedotan air di Ibu Kota. “Banjir itu sebenarnya ada tiga penyebab, rob, hujan yang turun di Jakarta dan banjir kiriman,” katanya.

Untuk rob, lanjut dia, Pemprov DKI membangun waduk di sekitar kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Kemudian, bekerja sama dengan Pemerintah Pusat untuk melanjutkan membangun tanggul pantai utara yakni National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menyelesaikan pembangunan tanggul NCICD sepanjang 12,6 kilometer dari target prioritas sepanjang 46 kilometer di wilayah pesisir Jakarta Utara.

Adapun kekurangannya sepanjang 33 kilometer akan dikerjakan  Kementerian PUPR sepanjang 11 kilometer dan Pemprov DKI 22 kilometer. “Mungkin beberapa lokasi tertentu seperti di Jakarta Utara, Cilincing, sebagian Jakarta Barat itu tanggulnya harus diperbaiki, disambung,” ucapnya.

Sedangkan untuk mengantisipasi curah hujan tinggi di Jakarta, lanjut dia, ia akan merevitalisasi saluran air di antaranya dengan pengurasan dalam jangka waktu dekat ini. “Ini dalam waktu jangka dekat, penguatan rumah pompa, menaruh rumah pompa di tempat strategis, di tempat kemacetan akibat banjir,” ucapnya.