Survey Populi : Ganjar Capres, Ridwan Kamil Cawapresnya

0
17

Lembaga survei Populi Center merilis hasil survei dukungan terhadap calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2024. Ganjar Pranowo paling diharapkan menjadi capres 2024, Ridwan Kamil paling diharapkan menjadi cawapres 2024.

Survei diselenggarakan pada 9-17 Oktober 2022. Survei ini dilakukan terhadap 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi se-Indonesia. Survei ini memiliki margin of error +/- 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Peneliti Populi Center Olivia Prastiti mengatakan responden diberikan enam nama tokoh yang diharapkan menjadi presiden 2024. Hasilnya, Ganjar menempati urutan teratas dengan 27,5 persen, disusul Anies Baswedan 26,3 persen, dan Prabowo Subianto 23,5 persen.

Sementara itu, terkait survei dukungan terhadap cawapres 2024, nama Ridwan Kamil berada di posisi teratas dengan 17,1 persen, disusul Sandiaga Uno 15,8 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 12,3 persen.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menanggapi hasil beberapa lembaga survei itu dengan santai. Ia mengaku saat ini masih fokus bekerja sebagai Gubernur Jabar. Apabila hasil kerja itu diapresiasi dengan elektabilitas yang tinggi, itu dinilai di luar kendalinya.

“Poin saya, saya bekerja. Kalau diapresiasi dengan elektabilitas ya alhamdulillah. Masalah maju atau tidak, itu takdir. Yang penting kerja saja,” kata dia di Kabupaten Ciamis, Rabu (26/10/2022).

Ihwal peluang tinggi untuk maju sebagai cawapres, Emil mengaku tak masalah. Menurut dia, menjadi capres, cawapres, maupun gubernur, merupakan takdir Allah.

“Mau jadi gubernur, cawapres, capres, apapun itu, itu mah takdir Allah. Jadi gubernur jilid 2 juga maksimal. Yang penting hidup bermanfaat, krena jabatan hanya sementara,” ujar dia.

Ia menambahkan, tak ada yang pasti dalam politik. Artinya, hasil survei yang ada saat ini tidak serta merta menentukan hasil akhir.

Menurut dia, banyak contoh dari sosok yang tak diperhitungkan dalam survei, tapi justru menang dalam pemilihan. “Banyak cerita, tidak ada survei, tidak ada baliho, tiba-tiba Pak Ma’ruf Aminin jadi Wapres, misalnya. Itu menunjukkan tidak semua dihitung dari hari ini,” kata Emil.