Longsor di Area Tambang Emas Illegal Bolmong, Puluhan Pekerja Tertimbun

0
477
Proses evakuasi korban longsor

Terjadi musibah longsor tambang emas illegal di Bolaang Mongondouw (Bolmong), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Saat ini, Kamis (28/2/2019) pagi, masih dilakukan proses pencarian dan penyelamatan puluhan korban. Musibah terjadi saat kurang lebih 60 penambang sedang berada dalam lubang untuk menambang emas, Selasa malam (26/2/2019). Tiba-tiba tiang dan papan penyangga lubang galian patah akibat kondisi tanah yang labil serta banyaknya lubang galian tambang sehingga longsor dan menimbun mereka.

Informasi sementara, 25 penambang yang tertimbun reruntuhan dan longsoran di lokasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) telah dievakuasi, enam di antaranya dalam kondisi tak bernyawa.

“Sampai pukul 03.30 Wita, tim SAR gabungan kembali mengevakuasi 2 korban meninggal dunia. Total sementara korban yang sudah dievakuasi sebanyak 25 orang, enam meninggal dunia dan 19 selamat,” ujar Humas SAR Manado Fery Ari Yanto, Kamis (28/2/2019).

Dia mengungkapkan, Deputi Operasi Basarnas Nugroho Budi Wiryanto turut datang ke lokasi tambang PETI di Desa Bakan (Super Busa), Kecamatan Lolayan Bolmong, untuk melihat langsung jalannya proses evakuasi.

Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Ibrahim Tompo menyampaikan keprihatinannya atas musibah tersebut dan turut berduka cita atas korban meninggal.

“Kami prihatin dengan kondisi yang terjadi di seputaran lokasi tambang. Kami (Polri) akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan evakuasi para korban, apalagi mengingat di dalamnya lubang yang runtuh masih banyak penambang tertimbun,” katanya.

Dia menuturkan, Kapolda Sulut Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto telah menginstruksikan agar jajarannya mulai dari Polres Kotamobagu, Brimob, Samapta dan Dokkes (Tim DVI) untuk turun membantu proses evakuasi.

“Segala upaya dari Kepolisian akan dilakukan secara optimal dari pengerahan personel maupun peralatan yang kami miliki,” tuturnya.

Pantauan di lokasi, Kapolres Kotamobagu AKBP Gani F Siahaan bersama 60 anggotanya ditambah 30 pasukan Brimob sudah turun ke lokasi untuk membantu proses evakuasi bersama TNI, Basarnas, PMI dan warga sekitar. Polda Sulut juga telah menerjunkan Tim Sar Samapta dan Unit K-9 (anjing pelacak) berjumlah 10 orang yang dipimpin kasubdit Gasum Sabhara. (INT)