Drama Anak Hilang, Ternyata Dibuang ke Sungai

0
22

Polisi menangkap S (20), ayah bayi berusia 3 bulan di Pati yang ditemukan tewas di sungai setelah sempat dikabarkan hilang. Sebelum ditangkap karena diduga membuang anaknya sendiri, S sempat ditemui wartawan di rumahnya dan mengatakan anaknya hilang di kamar. Ia juga sempat membuat ritual agar anaknya kembali karena ia bercerita anaknya bisa saja diculik orang.

“Saya dan istri sedang akan berjualan di jalan raya. Posisi anak berdua di rumah tidak ada yang momong, sekitar jam 09.00 WIB, selanjutnya saya membantu barang dagangan,” kata S kepada wartawan yang bertandang di rumahnya di Kelurahan Pati Kidul, Kecamatan Kota, Selasa (2/5/2023).

Sebelum ditangkap polisi, S mengaku sempat mengasuh kedua anaknya yang masih kecil itu. “Saya pulang ke rumah, anak si kecil yang hilang ini posisinya dalam keadaan rewel di kamar. Terus saya inisiatif masuk ke dalam kamar langsung menidurkan supaya dia supaya tidak rewel,” ujar S.

“Selang 5 menit itu gantian kakaknya, naik kursi dalam dia nangis teriak-teriak terus saya ajak mutar pakai motor itu,” imbuh dia. S mengaku mengajak anaknya yang pertama keliling naik motor hingga masuk ke desa-desa pada Senin (1/5) sekira pukul 10.30 WIB.

“Sekitar pukul jam 10.30 WIB saya menidurkan anak pertama, naik motor keliling naik motor di Jalan Sudirman sampai ke Joyo Kusumo mentok sampai Tlogowungu masuk ke desa, masuk ke desa meneduh Setelah hujan reda, S mengaku pulang ke rumah bersama anak pertamanya. Setelah tiba di rumah, S mengaku sudah tidak mengetahui keberadaan anaknya yang nomor dua.

“Setelah menunggu 25 menit sampai hujan reda, meneruskan pulang sampai ke rumah jam 12.15 WIB. Waktu itu (anak bayinya) sudah tidak ada,” ujar S.

Setelah diselidiki polisi ternyata fakta mengungkapkan hal lain. Polisi mengungkap sang ayah-lah yang membunuh bayinya, Mazaya Keyra El Naura, dengan cara dibekap sebelum dibuang di sungai. Tersangka tega membunuh anaknya karena rewel dan terus menangis.

“Karena anak bayi tersebut selama berada di rumah, rewel, nangis sehingga ayah daripada anak merasa kesal dan marah sehingga melakukan perbuatan tadi yaitu membekap sampai dengan tidak bernyawa,” kata Kapolresta Pati, Kombes Andhika Batu Adhittama saat konferensi pers di Polresta Pati, Rabu (3/5/2023).

Dia mengatakan tidak ada permasalahan keluarga yang dialami orang tua bayi Naura tersebut. Menurutnya, tersangka tega membunuh anaknya karena belum bisa mengontrol emosinya.

Dia mengatakan pembunuhan itu dilakukan Sholeh tanpa rencana. Tersangka membekap anaknya karena emosi keduanya anaknya rewel dan menangis. Sedangkan ibu bayi sibuk bekerja berjualan es di pasar. “Sebelumnya tidak ada rencana karena emosi sesaat, lupa, dan membunuh anaknya secara sadis,” jelasnya.

Setelah mengetahui anaknya tewas, S lalu membungkus bayinya dengan plastik dan memasukkan ke dalam jok motor kemudian membuang bayi malang tersebut ke sungai.