Pertemuan Parpol Koalisi : Dua kali Jokowi Tak Undang Nasdem

0
10

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah dua kali mengadakan pertemuan dengan beberapa parpol menjelang Pilpres 2024, tapi untuk kedua kalinya pula Partai Nasdem tidak diundang.

Pertama kali NasDem tak diundang dalam pertemuan Jokowi saat PAN menggelar acara silaturahmi Ramadan yang menghadirkan Jokowi beserta ketum-ketum parpol koalisi.

“Acaranya silaturahmi bersama Pak Presiden dengan ketum parpol dan keluarga besar PAN, Insyaallah akan dihadiri Pak Jokowi, tentu Ketum PAN Bang Zul, Ketum Gerindra, Ketum PKB, Ketum Golkar, Ketum PPP,” kata Waketum PAN Yandri Susanto di DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Minggu (2/4).

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak hadir saat pertemuan ketum parpol koalisi dengan Jokowi di DPP PAN. Hal ini lantaran Megawati diketahui sedang berada di luar negeri.

“6 (parpol), karena Bu Mega ada di Jepang atau lagi di luar negeri nggak tahu. Saya nggak tahu diwakilin apa nggak, tapi ini karena pertemuan setingkat ketum parpol, atau diwakili atau ngga saya nggak tahu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yandri menyebut tiga partai pendukung bakal capres Anies Baswedan yang inisiasi Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tak diundang lantaran tak masuk dalam daftar. Menurut Yandri, yang diundang telah mendapat restu dari Jokowi.

“Alasannya (PKS, NasDem, Demokrat tak hadir), alasannya mungkin teman-teman sudah tahu kali ya, he-he-he,” ungkap Yandri.

“Ya, nggak tahu. pertimbangannya itu kan ini pertemuan yang dirancang oleh beberapa ketum parpol, tentu atas restu Pak Presiden kan, itu yang diundang,” imbuhnya.

Partai NasDem buka suara tak diundang dalam pertemuan Jokowi dan ketum parpol koalisi di DPP PAN. Waketum Partai NasDem Ahmad Ali tak mempersoalkan NasDem tak diundang.

“Ya biasa-biasa aja. Masak kalau kita tidak diundang kita menangis,” kata Ali, Minggu (2/4).

Ali menganggap sekadar pertemuan antarkoalisi di kalangan pemerintah, bukan pertemuan koalisi pemerintahan Jokowi. Menurutnya, pertemuan ini tak lain ialah antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk membahas wacana ‘koalisi besar’.

“Saya menganggap bahwa pertemuan ini bukan pertemuan koalisi pemerintah karena NasDem kan koalisi pemerintah. Artinya, paling tidak sampai hari ini NasDem itu menjadi bagian daripada koalisi pemerintah,” ujar Ali.

“Kalau kemudian pertemuan hari ini kami tidak diundang ya kami berpikir positif aja, hari ini pertemuan KIB dan KKIR, bisa jadi membentuk ‘koalisi besar’,” imbuh dia.