Sebanyak 95 Ribu Penduduk Jakarta Alami Kemiskinan Ekstrem

0
19

Kepala Bagian Umum BPS DKI Jakarta Suryana mengatakan jumlah warga miskin di Ibu Kota tercatat sebanyak 95 ribu jiwa atau 0,89 persen per Maret 2022. Menurut dia, angka kemiskinan ekstrem ini meningkat dari 0,6 persen menjadi 0,89 persen secara year-on-year (yoy).

Suryana lantas membeberkan kriteria kemiskinan ekstrem. Salah satunya adalah pengeluaran kurang dari 1,9 dolar AS atau sekitar Rp 11.633 per hari atau di bawah Rp 350 ribu per bulan.

Dia juga memaparkan karakteristik penduduk yang tergolong kemiskinan ekstrem. Misalnya, tinggal di hunian tak layak dengan luas lahan per kapita di bawah delapan meter persegi. “Rata-rata kepala rumah tangganya berusia 45,5 tahun, lulusan SMA. Kemudian ada juga lansia, balita,” ujar dia.

Pada periode sebelumnya, Maret 2021, angka kemiskinan ekstrem di Jakarta menyentuh 0,6 persen. Suryana menuturkan kondisi ini mirip dengan apa yang terjadi di Bali.  Dengan begitu, kondisi kemiskinan ini sangat mudah naik ataupun turun.

Pj Gubernur DKI Heru Budi menyampaikan jika warga DKI telah menerima seluruh treatment pengentasan kemiskinan, seharusnya miskin ekstrem di DKI sudah tidak ada. Namun, faktanya BPS DKI masih menemukan sampel keluarga miskin ekstrem. Pj Gubernur akan melakukan verifikasi data sebelum kembali menyalurkan bantuan. Tujuannya agar kemiskinan ekstrem Jakarta bisa dituntaskan.