Evolusi e-Commerce menuju Social Commerce semakin Nyata

0
92

Tersedianya social commerce telah membuka peluang baru bagi banyak pelaku usaha yang ingin menjangkau pelanggan secara lebih luas lagi.

Seperti diketahui, sejumlah media sosial saat ini sudah menyediakan fitur khusus untuk berjualan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku bisnis. Beberapa di antaranya misalnya Instagram Shopping, Facebook Marketplace, dan TikTok Shop.

Evolusi yang terjadi di industri media dari media konvensional ke media digital dan akhirnya ke media sosial ternyata juga merambah ke dunia perdagangan, menurut pendapat pengusaha dan motivational speaker Merry Riana.

“Pola evolusi dalam industri media bisa ditemukan kemiripannya dalam cara orang melakukan jual beli atau commerce,” ujar Merry dalam diskusi di ajang Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center, Selasa (11/10/2022).

Dulu sekali, Merry menambahkan bahwa masyarakat hanya kenal media konvensional seperti televisi, suratkabar, dan radio. Kemudian berkembang menjadi media digital, di mana suratkabar menjadi portal berita, radio menjadi podcast, dan seterusnya.

“Yang anda lihat sekarang adalah perkembangan berikutnya dalam bidang ini, karena bukan lagi media digital, tetapi sudah menjadi media sosial,” imbuhnya.

Kemudian dengan setengah bercanda dia mencontohkan bahwa dulu orang mendapat informasi pertama dari televisi, sekarang orang mendapat informasi pertama dari akun Lambe Turah di media sosial.

“Bicara jual beli konvensional, kita membeli barang secara luring dengan datang ke toko, menerima barang yang dikehendaki, dan membayar. Setelah itu terjadi evolusi menuju e-commerce di mana kita berbelanja di aplikasi toko. Jika anda ikuti pola dari media konvensional ke media digital lalu ke media sosial, maka setelah commerce, lalu e-commerce, lalu apa selanjutnya? Social commerce,” katanya.

Merry membenarkan bahwa tidak banyak yang menyadari arah evolusi ini, padahal sudah mulai banyak orang yang berbelanja melalui interaksi media sosial seperti TikTok daripada ke situs jual beli.

Menurut Merry, pola hubungan sosial yang horizontal akan lebih dominan daripada pola interaksi vertikal atau top-down.

Orang lebih suka mencari informasi sendiri dalam komunitas sosialnya daripada menunggu apa yang diberikan televisi padanya. Demikian juga dalam hubungan jual beli nantinya.

“Jadi menurut saya, siapa yang paling banyak berkomunikasi dialah yang menang. Siapa yang bisa membangun koneksi, dialah pemenangnya,” pungkas Merry.