Ganjar Tunjukkan Kemesraan dengan Puan

0
6

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR R Puan Maharani tampak menunjukan kemesraannya kembali. Ganjar tampak dua kali menunjukkan kemesraan. Dia tampak dua kali menjemput Puan di Bandara Adi Sumarmo, Boyolali, Jawa Tengah. Pertama, ketika keduanya menghadiri Munas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII di Hotel Alila, Solo, 21 November 2022.

Kedua, ketika Ganjar menjemput Puan di Bandara Soemarmo yang akan menghadiri sesi malam tasyakuran pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, Minggu (11/12/2022).

Ganjar mengungkapkan, kemesraan ini membuktikan dirinya tak punya masalah dengan Puan. Ia mengeklam memiliki hubungan baik dengan Ketua DPP PDI-P itu. “(Terlihat mesra) berarti kan sudah ketahuan, saya sama Mbak Puan enggak ada persoalan,” kata Ganjar saat pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Majelis Tinggi Agama Khonghucu (Matakin), di Hotel Novotel Solo, 25 November 2022. Hubungan keduanya sempat diisukan berjarak. Beberapa kali, Puan menghadiri acara PDI-P di Jawa Tengah tanpa mengundang Ganjar. Medio Mei 2021, Ganjar tak diundang di acara HUT PDI-P ke-48 yang digelar di Pantai Marhaen Semarang. Lalu, Ganjar juga tak diundang dalam acara halalbihalal DPD PDI-P, pada 7 Mei 2022. Berlanjut, Ganjar juga tak diundang dalam agenda konsolidasi PDI-P untuk pemenangan Pemilu 2024 Provinsi Jawa Tengah yang digelar di Semarang pada 18 September 2022. Hubungan keduanya berjarak karena dianggap memiliki potensi besar untuk menjadi calon presiden (capres) PDI-P.

Bahkan keduanya juga punya pendukung masing-masing. Puan didukung oleh sejumlah kader elite PDI-P yang menamakan diri Dewan Kolonel. Sedangkan Ganjar didukung oleh para relawannya yang menamakan diri sebagai Dewan Kopral. Akan tetapi, DPP PDI-P telah mengambil sikap terkait hal ini pada Oktober. Empat anggota Dewan Kolonel mendapatkan peringatan keras dan terakhir karena dianggap melalukan manuver politik dengan mendukung Puan. Keempatnya adalah Trimedya Panjaitan, Johan Budi, Masinton Pasaribu, Hendrawan Supratikno. Begitu pun Ganjar yang diberi peringatan lisan karena dianggap sempat menyampaikan kesiapannya untuk menjadi capres. Sebab, keputusan pencapresan merupakan kewenangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.