Mengaku Bertobat, La Nyalla Dukung Jokowi – Maaruf

0
333
La Nyalla Dukung Jokowi – Maaruf

“Saya merasa berdosa pada Pak Jokowi, jadi saya mau tebus dosa ke beliau dengan berusaha memenangkannya,” ujar La Nyalla. Dia mengaku tidak diminta menjadi timses Jokowi – Maaruf, itu hanya niatan pribadinya. Bahkan calon anggota DPD Jawa Timur ini sudah menyiapkan sebuah rumah kegiatan operasionalisasi tim relawan Jokowi – Maaruf. Dia juga menegaskan rumah itu bukan atas perintah Pak Jokowi. “Intinya saya hanya relawan, bukan timses” ujarnya.

Ia berjanji mengklarifikasi isu Jokowi adalah PKI dan isu hoaks lain yang pernah disebarkannya pada Pemilu 2014. Ia merasa isu itu masih digunakan sebagai alat politik di Pilpres 2019.

Klarifikasi yang bakal dilakukan oleh La Nyalla merupakan bentuk komitmen moral yang baik. Sebab, ia menyebut tanpa adanya komitmen tersebut isu negatif terhadap Jokowi, terutama soal isu PKI akan terus ada selama Pilpres 2019.

Lebih lanjut, ia berkata persepsi publik menyangkut isu Jokowi adalah anggota PKI masih kuat di beberapa wilayah, di antaranya di Jawa Barat dan Madura. Ia menyebut hal itu terjadi karena penyebaran berita hoaks terhadap Jokowi sangat masif.

Memang berdasarkan hasil survei beberapa lembaga survei, memperlihatkan masyarakat yang mempercayai Jokowi sebagai anggota PKI hingga keturunan China masih mencapai 5 persen. Persentase itu, sangat besar jika dikonversi dengan jumlah pemilih di Indonesia.

“Sehingga Pak Jokowi dalam berbagai kesempatan selalu menyampaikan klarifikasi-klarifikasi tersebut,” ujarnya.

Seperti diketahui, La Nyalla merupakan sosok penting di balik tim kampanye Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pilpres 2014 lalu. La Nyalla merupakan salah satu pihak yang menyebarkan berita hoaks terhadap Jokowi.

Buntut dari tindakan La Nyalla kala itu, membuat segregasi di masyarakat sangat tajam dan bahkan berlangsung hingga saat ini.

Di sisi lain, Jokowi tidak akan menuntut secara hukum atas tindakan yang pernah dilakukan oleh La Nyalla. Ia berkata Jokowi selalu memafkan semua pihak yang sudah mengakui kesalahannya dan bertaubat.

Lebih dari itu, isu hoaks memang tak begitu laku di media elektronik maupun cetak. Namun, isu hoaks terhadap Jokowi di media sosial masih cukup kuat terpatri di dalam persepsi pemilih. (INT)