Pemindahan Ibu Kota Negara, 4 Gubernur Siap Ditunjuk

0
331
Menteri Bapenas dan 4 Gubernur

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. mengundang empat kepala daerah untuk diajak berdiskusi terkait rencana pemindahan ibu kota Negara.

Keempatnya yakni Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Ali Baal Masdar, Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran, dan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) yang diwakili Kepala Bidang Prasarana Wilayah Bappeda (Kaltim), Yusliando.

Bambang Brodjonegoro menjelaskan kriteria ibu kota Negara baru untuk Indonesia. Kriteria yang dimaksud Bambang dari segi kesiapan infrastruktur dan ketersediaan sumber daya alam.

Hal tersebut disampaikan Bambang dalam diskusi bertajuk ‘Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara’ di Kantor Staf Presiden, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019). Kriteria pertama, menurut Bambang, adalah lokasi yang strategis secara geografis.

“Karena kita lokasinya strategis secara geografis. Indonesia wilayah yang sangat luas. Dari barat ke timur kalau di Eropa itu dari London sampai ke Turki, kalau di Amerika itu dari LA sampai New York. Jadi, dengan wilayah yang lebar, maka kita melihat wilayah ideal adalah yang di tengah,” ujar Bambang

Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengaku siap jika ibu kota di pindahkan ke Sulbar. Dia mengataakn wilayah Sulbar terletak pada posisi yang sangat strategis.

“Kalau di Sulbar lokasinya sudah ada, gratis semuanya, tidak merusak yang lain tapi kita dorong itu bagaimana ibu kota ini nanti dibangun dengan mudah dan cepat. Insyaallah ya kalau ini jadi kami Sulbar juga siap untuk itu,” ujar Ali Baal di Kantor Staf Presiden, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).

Sementara itu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan masyarakat di wilayahnya sangat ramah dan terbuka terhadap siapapun yang ingin membangun Kalsel.

“Begitu tuanya bebatuan, dan dampaknya kita lihat ini sejarah bencana di republik ini. Dampaknya dengan bebatuan yang tua secara geologi, maka musibah atau bencana gempa nihil di Kalsel. Ini juga potensi besar untuk menempatkan sebuah negara yang jauh dari bencana,” ucap Sahbirin.

Sahbirin menyebut ketersediaan air bukan menjadi masalah di daerahnya. Sebab, Kalsel dikeliling oleh pegunungan Meratus dengan konstruksi tanah yang kuat.

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menyatakan kesiapannya, dengan luas wilayah Kalteng yang 1,5 kali luas Pulau Jawa, Sugianto menawarkan tiga lokasi untuk menjadi ibu kota baru.

“Tapi kalau Presiden berkenan saya ajukan di tiga tempat, yaitu di Palangkaraya 66 ribu hektare lebih, Kabupaten Katingan 120 ribu hektare lebih, di Kabupaten Gunung Mas ada 121 ribu hektare lebih. Kita siapkan antara 300-500 ribu hektare,” Ujar Sabran

Di sisi lain, Kepala Bidang Prasarana Wilayah Bappeda Kaltim, Yusliando, mengatakan ada empat lokasi di Kaltim yang diusulkan sebagai ibu kota baru, yaitu Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

“Aksesibilitas mudah. Dari segi kebencanaan tidak pernah ada bencana gempa. Kami cenderung tidak terpengaruh oleh ring of fire,” tuturnya.

Selain itu, Yusliando mengatakan pihaknya memiliki konsep Forest City karena memiliki kawasan hutan yang luas. Kaltim juga disebutnya memiliki sejumlah infrastruktur yang sudah ada (existing), seperti bandara, bendungan, hingga rumah sakit. (INT)