Luhut: PPKM Telah Mampu Turunkan Indeks Komposit Hingga 20% di Jawa-Bali

0
13
Luhut Binsar Pandjaitan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan PPKM yang telah dan sedang dilaksanakan mampu menurunkan Indeks Komposit hingga lebih dari 20% di provinsi-provinsi Jawa-Bali.

Pernyataan ini disampaikan Luhut saat memberikan kuliah kerja kepada para Perwira Siswa Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (PASIS SEKKAU) Angkatan 110, Kamis (9/9/2021) secara daring.

Dalam kuliah kerja bertema “Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19”, Luhut menyampaikan paparan terkait kerja sama kolaboratif dalam strategi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

“Penting proses pengambilan keputusan dengan koridor-koridor semacam itu sebenarnya yang sangat mendasar digunakan dalam menyelesaikan pandemi ini. Jadi, kalau dalam proses pengambilan keputusan, harus melihat berbagai angle tidak boleh hanya kesehatan, sosial, atau keamanan saja. Sehingga bisa didapat cara bertindak yang paling bagus dan sekarang posisi kita hari ini Indonesia secara umum kasus konfirmasi sudah turun 88,1% dari tanggal puncak kasus 15 Juli,” kata Luhut seperti dikutip dari siaran pers Kemenko Marves.

Ia menyampaikan Covid-19 akan terus bersama kita dan menjadi endemi. Ia memperkirakan kasus konfirmasi per hari berkisar pada single digit pada 3.000 sampai 7.000 kasus. Hal ini karena belum ada vaksin yang efekivitasnya 100% atau obat yang dapat menyembuhkan Covid-19.

Strategi dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia masih dilaksanakan seperti percepatan proses vaksinasi, penerapan protokol kesehatan 3M dan 3T, dan isolasi terpusat. Apalagi dengan adanya apikasi berbasis teknologi digital, yaitu PeduliLindungi yang terintegrasi untuk mengidentifikasi (screening), tracing, dan penegakan protokol kesehatan.

“Indonesia menduduki peringkat 6 di dunia berdasarkan jumlah orang yang telah divaksinasi dan total suntikan. Laju vaksinasi harian ditargetkan lebih 2 juta per hari dan cakupan vaksinasi wilayah aglomerasi dan kota-kota besar ditargetkan dapat mencapai 70% pada September. Kita tidak ada kekurangan vaksin,” kata Luhut.

(IN)