HUT PDIP ke 50, Megawati Tegaskan Kekuatan Posisinya sebagai Ketum

0
8

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menceritakan soal sosok Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurutnya, Jokowi terlihat kasihan apabila tidak dibantu oleh PDIP.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indostrategic yang juga Analis Politik, Ahmad Khoirul Umam, menilai, bahwa pernyataan Megawati tersebut bermakna sebagai peringatan untuk Jokowi.

Ia mengatakan, Megawati ingin menunjukkan bahwa dirinya masih punya kekuatan politik yang besar dibanding Jokowi.

“Megawati ingin menunjukkan bahwa dirinya punya kekuatan politik lebih besar dibanding Jokowi. Di saat yang sama, statemen Mega itu juga bermakna peringatan agar Jokowi tidak lupa pada jasa dirinya yang akhirnya memutuskan untuk mencapreskan Jokowi,” kata Khoirul.

Ia mengatakan, peringatan tersebut agar Jokowi melakukan manuver melampaui batas kewenangannya, terutama soal pencapresan. “Artinya, Megawati ingin memperingatkan Jokowi agar tidak “bermain sendiri” hingga melewati batas-batas kewenangan yang seharusnya dikendalikan Megawati sebagai pimpinan PDIP,” ungkapnya.

Menurutnya, jika Jokowi bermanuver sendiri dengan membentuk poros koalisi yang konon ditujukan untuk menggiring keputusan PDIP, maka langkah itu dirasa offside secara politik oleh Megawati.

Lebih lanjut, ia mengatakan, kekinian Jokowi memang terlihat bermanuver dengan mengkoordinasikan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Partai Golkar, PAN dan PPP.

“KIB adalah koalisi yang sejak awal dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan Presiden Jokowi,” pungkasnya.