OJK Gelar Rangkaian Kegiatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sulawesi Selatan

0
16
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar berbagai kegiatan di Sulawesi Selatan seperti Kuliah Umum dan penandatanganan kesepakatan kerja sama di Universitas Hasanuddin (Unhas).

OJK Gelar Rangkaian Kegiatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sulawesi Selatan

Makassar, 19 Desember 2022 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar berbagai kegiatan di Sulawesi Selatan seperti Kuliah Umum dan penandatanganan kesepakatan kerja sama di Universitas Hasanuddin (Unhas) serta acara program unggulan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sulsel untuk mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat.

Dalam kuliah umum di Unhas yang diikuti oleh 2.500 mahasiswa Unhas dan 1.000 mahasiswa universitas lainnya secara daring melalui webinar, hadir Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa M.Sc, Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sarjito, Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua Darwisman, serta Plt. Direktur Utama PT Bank Sulselbar H. Yulis Suandi.

Mahendra Siregar dalam penyampaian kuliahnya menyampaikan bahwa mahasiswa harus aktif dalam upaya peningkatan literasi keuangan yang jika dibarengi penguatan inklusi keuangan akan membawa manfaat besar dalam perlindungan konsumen serta mendukung stabilitas sektor keuangan.

“Mahasiswa bisa ikut menyampaikan pesan-pesan mengenai kewaspadaan (tawaran investasi ilegal ataupun pinjol ilegal), meningkatkan edukasi ke masyarakat terhadap produk dan layanan sektor jasa keuangan yang diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan kita,” kata Mahendra.

Jamaluddin Jompa juga menyambut baik kegiatan kuliah umum yang dilakukan OJK karena menurutnya pengetahuan dan pemahaman terkait dengan edukasi keuangan merupakan hal penting bagi para mahasiswa dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dan sebagai agen untuk melindungi masyarakat keuangan.

“Kami akan bekerja keras dalam kerangka ekosistem pendidikan untuk diperbaiki, tidak hanya di fakultas ekonomi tapi juga di seluruh fakultas untuk kita paham masalah-masalah terkait literasi keuangan, bukan hanya untuk perlindungan dalam rangka defensif tapi juga dalam rangka penguatan kapasitas kita di dalam mengakses sektor-sektor keuangan,” kata Jamaluddin Jompa.

Dalam kesempatan itu, OJK dan Unhas juga telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan judul Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, Pengembangan Sektor Jasa Keuangan, Peningkatan Edukasi Keuangan dan Inklusi Keuangan serta Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan sebagai salah satu bentuk sinergi untuk meningkatkan edukasi keuangan.

Nota Kesepahaman (NK) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perlindungan konsumen jasa keuangan, kepada pendidik, peserta didik maupun juga masyarakat luas mengenai produk dan layanan lembaga jasa keuangan. Kerja sama ini dapat dijadikan sarana kegiatan riset yang dilaksanakan oleh mahasiswa maupun dosen dalam kajian keuangan, penyediaan gerai/pojok literasi di kampus, pengabdian kepada masyarakat pada saat KKN serta kegiatan lainnya, yang tujuannya adalah menjaga stabilitas negara dengan mendukung pencapaian stabilitas sistem keuangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

Selain kuliah umum dan penandatanganan Nota Kesepahaman, OJK bersama Bank Sulselbar dan Unhas juga melakukan pembukaan 1.000 Rekening Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMUDA) di lingkungan Unhas dan berhasil mendapatkan penghargaan Rekor MURI dengan kategori Pembukaan Rekening Tabungan Mahasiswa dan Pemuda Terbanyak dari Satu Perguruan Tinggi.

Tidak hanya pembukaan Rekening SiMUDA, OJK dan Unhas juga menunjuk beberapa mahasiswa sebagai Agen Literasi Keuangan yang diharapkan dapat menjadi akselerator dalam menumbuhkan jiwa menabung dan investasi di daerahnya.

OJK bersama Bursa Efek Indonesia juga membuka Mini Expo Pasar Modal dengan menghadirkan 15 Sekuritas dan 10 Galeri Investasi di pelataran Baruga Andi Pettarani. Melalui pembukaan Mini Expo ini, OJK berharap agar mahasiswa yang menjadi peserta kuliah umum dapat secara langsung mempelajari tentang Pasar Modal dan membuka rekening investasi.

TPAKD Sulsel

Mahendra juga menghadiri pemberian penghargaan TPAKD Award, Pengukuhan dan Wisuda UMKM Berdaya Saing, Maju, dan go International (UMKM BAJI’NA) serta pemberian award kepada lima UMKM BAJI’NA terbaik dan sekaligus pelepasan ekspor lima UMKM BAJI’NA dengan negara tujuan Hongkong, Malaysia, Singapura, Australia, Jepang, Arab Saudi, dan Cina.

Pencapaian program TPAKD Provinsi Sulsel utamanya program unggulan akselerasi akses keuangan selama setahun, yaitu:

  1. Program Klasterisasi UMKM dengan target pembentukan klaster sebanyak 200 klaster, saat ini telah terealisasi sebanyak 293 klaster dengan total plafond kredit yang disalurkan sebesar Rp241,04 miliar kepada 7.912 debitur.
  2. Program Hapus Ikatan Rentenir di Sulawesi (PHINISI) dengan target pelaksanaan K/PMR Phinisi sebanyak 200.000 debitur, telah terealisasi sebanyak 372.907 debitur dengan akumulasi plafon sebesar Rp 12,35 triliun.
  3. UMKM BAJI’NA (Berdaya saing, mAJu, dan go InterNAtional) yang merupakan program inkubasi 71 UMKM terpilih dari 24 kab/kota yang hari ini akan dilakukan wisuda UMKM sekaligus pelepasan ekspor perdana.

Mahendra juga menyampaikan apresiasi atas program kerja TPAKD Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, serta harapan agar program yang baik dapat dilanjutkan pada tahun berikutnya.

Mahendra menegaskan bahwa OJK memiliki peran tidak hanya dalam mengatur dan mengawasi industri jasa keuangan, tetapi juga menjadi pelaku aktif dan membangun koordinasi dalam mendorong pertumbuhan dan pembangunan di daerah. OJK siap bersinergi dalam membangun ekosistem-ekosistem yang diperlukan untuk mendorong UMKM untuk terus tumbuh dan berperan optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Informasi lebih lanjut:  

Direktur Hubungan Masyarakat

Telp. 021.29600000