Rekam Jejak KSAL Laksamana TNI Yudo Margono Calon Tunggal Panglima TNI

0
22
Kepala Staf AL Laksamana TNI Yudo Margono, S.E, M.M saat menerima Integritas Award 2021 dari Pimred Integritas Hendrik Sinaga, S.H, M. H, di KRI Dewa Ruci

Ketua DPR RI Puan Maharani mengumumkan nama calon panglima TNI yang akan menggantikan Jenderal Andika Perkasa. Sosok tersebut adalah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono. Puan mengatakan, Yudo diterima oleh DPR untuk mengikuti mekanisme pemilihan panglima TNI yang berlaku. Yudo segera menjalani fit and proper test di Komisi I DPR.

Pria kelahiran  Madiun, Jawa Timur, 26 November 1965 ini  merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut  angkatan ke-33 tahun 1988. Sebelumnya, dia menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I. Yudo menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut ke-27 sejak tanggal 20 Mei 2020.

Ia  dikenal sebagai bukan sembarang prajurit TNI AL. Ia dikenal cakap dan loyal dalam memecahkan persoalan.

Misalnya ketika dia menjabat sebagai Panglima Koarmada 1, Yudo dengan sigap memimpin Satgas Laut dalam SAR pencarian bangkai pesawat Lion Air JT 160 yang jatuh di perairan Laut Jawa pada tahun 2019.

Dengan kesigapan satgas dibawah pimpinannya tak butuh lama untuk menemukan serpihan dan CVR pesawat nahas tersebut.

Kesuksesan pada saat menjabat Pangkoarmada 1 menghantarkannya menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 1. Sebagai Pangkogabwilhan 1,yang merupakan organisasi baru TNI untuk mengantisipasi tantangan keamanan ke depan, wilayah kewenangannya bukan hanya di laut tetapi meliputi darat, laut dan udara. Tentunya tantangan dan permasalahan yang dihadapi  semakin besar.

Dengan wawasan dan pengalamannya memimpin, Yudo berada posisi terdepan di kisruh perairan Natuna yang diklaim sebagai wilayah China.

Berulang kali ia memerintahkan kapal-kapal TNI untuk melakukan penegakan hukum di wilayah yang masuk hak berdaulat Indonesia tersebut. Sebagai Pangkogabwilhan 1, ia punya pengalaman membawahi AD, AL dan AU.

Begitupun saat virus corona merebak di berbagai penjuru dunia dan Indonesia harus memulangkan WNI dari Wuhan, Yudo kembali dipercaya untuk memimpin proses rehabilitasi di hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna. Tak hanya itu, ABK kapal pesiar yang diobservasi di Kepulauan Seribu juga dikomandoi olehnya.

Pemerintah lalu membangun Rumah Sakit Darurat di Wisma Atlet Kemayoran. Setelah beroperasi, Yudo juga dipercaya memimpin operasional RSD sampai akhirnya diserahkan ke Pangdam Djaya Mayjend TNI Eko Margiyono. Begitu juga dengan RSD Pulau Galang, Yudo juga yang mengomandoi.

Bahkan, saat dirinya menjabat Kasal, perhatian kepada relawan tenaga medis covid-19 di Wisma Atlet terus diberikan. Hingga pada akhirnya, sebagai apresiasi dan pemenuhan komitmen, Yudo Margono mangangkat relawan covid-19 menjadi prajurit TNI AL.

Yudo sangat fokus dalam menjalankan amanah yang sedang diembannya sebagai Kasal. Menciptakan prajurit TNI yang professional, tangguh dan berkarakter, Yudo memiliki harapan yang besar untuk kemajuan lautan Indonesia. Ia mengutip sebuah pernyataan dari Presiden Joko Widodo yang bermakna sangat dalam bagi dirinya.

“Kita ingin jadi bangsa yang mengusung peradaban sendiri, sekaligus memberi sumbangan pada peradaban global. Samudera, laut dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudera, selat dan teluk”.

“Maknanya  sangat dalam, mengembalikan cara pandang Indonesia untuk selalu memandang ke lautan atau maritime minded. Sebagaimana motto atau semboyan Angkatan Laut. “JALESVEVA JAYAMAHE”, Justru di Lautan Kita Jaya,” ujar Yudo.