TGIPF Nyatakan Gas Air Mata Penyebab Utama Kematian 132 Orang di Kanjuruhan

0
11

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF  Tragedi Kanjuruhan  telah melaporkan hasil investigasi mereka kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta. Tim yang dipimpin Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md ini menyimpulkan gas air mata jadi penyebab utama kematian massal di insiden tersebut.

“Kemudian yang mati dan cacat, serta sekarang kritis dipastikan itu terjadi karena desak-desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan, itu penyebabnya,” kata Mahfud dalam konferensi pers di Istana, Jumat, 14 Oktober 2022 pukul 13.30 siang.

Mahfud menambahkan apapun hasil dari pemeriksaan kandungan racun gas air mata oleh BRIN tersebut tidak bisa mengurangi kesimpulan bahwa kematian massal itu terutama disebabkan oleh gas air mata.

Dalam laporannya, tim yang dibentuk oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo dengan beranggotakan pakar sepak bola, akademisi, aktivis dan jurnalis itu mengungkapkan anggota Polri dan TNI menembakkan gas air mata secara membabi buta ke arah lapangan, tribune, hingga di luar lapangan.

Kesimpulan TGIPF lainnya adalah polisi yang bertugas di lapangan tidak terinformasi tentang larangan penggunaan gas air mata sesuai aturan FIFA, serta tidak ada sinkronisasi aturan dengan federasi sepak bola dunia itu.

“Tidak pernah mendapatkan pembekalan/penataran tentang pelarangan penggunaan gas air mata dalam pertandingan yang sesuai dengan aturan FIFA,” tulis laporan TGIPF.

Tim tersebut juga merekomendasikan semua yang terlibat termasuk polisi dan tentara yang merespons dengan kekuatan berlebihan, serta manajer stadion yang gagal memastikan semua pintu terbuka ketika acara selesai, untuk diinvestigasi.