Ini Cara Mbah Slamet Membunuh 12 Korbannya

0
13

Sebanyak 12 orang menjadi korban pembunuhan Tohari alias Mbah Slamet (45), dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah. Jasad korban ditemukan terkubur di kebun milik tersangka di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, yang berjarak sekitar dua kilometer dari rumahnya. Tempat tersebut juga menjadi lokasi Mbah Slamet mengeksekusi korban. Bermodus ritual, tersangka memberikan minuman kepada korban. Minuman itu ternyata mengandung racun potas dan obat penenang.

Mbah Slamet mengatakan, dirinya dan korban biasanya pergi ke tempat ritual itu pada sore hari. “Berangkat biasanya pukul 16.00 WIB. Ritual sekitar satu jam, cuma ngobrol di sini. Setelah agak malam, baru disuruh minum (yang telah dicampur potas),” ujarnya, Selasa (4/4/2023). Lima menit usai menenggak minuman beracun, korban akan tewas. Setelah memastikan korban meninggal, Slamet lantas menguburnya. “Kalau belum mati enggak berani ngubur,” ucapnya.

Jenis racun yang digunakan Slamet berupa potas dan obat penenang. Racun potas merupakan sebuah gas sianida hidrogen yang sangat beracun dan dapat mengganggu kemampuan tubuh manusia dalam bernapas. Racun ini begitu sangat sensitif pada bagian tubuh yang membutuhkan kadar oksigen yang rendah pada sistem saraf pusat.

Sianida ini masih diperjualbelikan secara bebas sehingga setiap orang bisa mendapatkannya dengan mudah. Biasanya potasium sianida digunakan untuk pengasapan, elektroplating, serta mengekstraksi emas dan perak dari bijih besi.

Bahkan biasanya racun ini digunakan untuk menjerat tikus, setelah beberapa menit mengkonsumsinya racun ini akan menjadi dosis yang begitu mematikan.

Potassium sianida memiliki bentuk seperti kapsul atau tablet yang dapat terserap oleh air, sehingga tak dapat memberikan tanda tentang keberadaan racun ini berada. Racun dengan bentuk sianida ini memiliki bau seperti almond yang pahit dan tergambarkan dengan bau sepatu yang busuk.