Forensik Ulang Yosua,  5 Luka Tembak Tidak Ada Kekerasan

0
7
Tim Forensik Gabungan Kasus Yosua Melaporkan Hasil Ke Bareskrim Polri

Tim dokter forensik gabungan menegaskan bahwa tidak ada organ dari jasad Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang hilang. Hal ini didasari autopsi ulang yang telah dilakukan.

“Yang jelas memang tidak ada organ yang hilang dan semua dikembalikan ke tubuh jenazah,” ujar Ketua Tim Forensik dr Ade Firmansyah di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022).

Tim forensik gabungan independen menyampaikan hasil autopsi ulang jasad Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Ada empat luka tembakan keluar dan ada satu tembakan yang bersarang di tubuh Yosua.

“Itu ada empat tembakan dan ada satu yang bersarang, sesuai dengan trajektorinya dari alurnya itu kita bisa tentukan ada yang bersarang di dalam tubuh,” kata Ketua Tim Forensik

Ade mengatakan peluru tersebut bersarang di tulang belakang. Namun dia tidak dapat memastikan jarak tembakan tersebut.

“Yang bersarang ada di tulang belakang, dekat tulang belakang yang bersarang,” katanya.

Dokter Ade Firmansyah juga menjelaskan soal luka tembak di tubuh Brigadir Yosua. Ada lima luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar di tubuh Yosua berdasarkan hasil autopsi Brigadir Yosua.

“Dari luka-luka yang ada. Ada lima luka tembak masuk, empat luka tembak keluar,” katanya.

Hasil autopsi Brigadir Yosua telah diserahkan oleh dokter forensik kepada Polri. Dari hasil autopsi, luka kekerasan yang ditemukan adalah luka akibat senjata api. Tidak ada bekas kekerasan lain selain luka senjata api.

“Saya bisa yakinkan sesuai dengan hasil pemeriksaan kami baik saat melakukan autopsi, pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan, dan mikroskopik bahwa tidak ada luka-luka di tubuhnya selain luka akibat kekerasan senjata api,” Ujar Ketua Tim Dokter Forensik, dr Ade Firmansyah. (CPK)