Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) meminta agar proses penyelidikan dan penyidikan atas kasus tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat diungkap hingga tuntas dan transparan karena penyelesaian kasus ini berdampak terhadap marwah dan kepercayaan publik kepada institusi Polri.
“Kapolri sudah menunjukkan sikap tegas atas kasus ini. Terbukti dengan adanya titik terang dari perkara ini melalui penetapan beberapa tersangka. Maka itu kami terus mendukung Kapolri, Tim Khusus Polri, dan jajaran Polri untuk mengungkap kasus ini. Karena ini memberikan dampak besar terhadap marwah institusi Polri di bawah kepemimpinan Bapak Jendra Listyo Sigit Prabowo,” ujar Ketua Umum DPP GAMKI Willem Wandik dalam rilisnya, Senin (22/8/2022).
GAMKI pun mendukung sikap konsistensi Kapolri pada proses penyelidikan dan penyidikan atas kasus tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat.
“Keluarga Besar GAMKI mendorong prinsip equality before the law terhadap seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Oleh karena itu, GAMKI mengapresiasi dan mendukung sikap konsistensi Kapolri pada proses penyelidikan dan penyidikan atas kasus tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat,” ujar Wandik, yang juga anggota DPR RI dapil Papua.
Sementara itu, Sekretaris Umum DPP GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat berharap kasus ini menjadi momen bagi kepolisian melakukan bersih-bersih di tubuh institusi Polri. Sebab, dari 430 ribu anggota kepolisian, pasti ada orang-orang baik yang bisa membawa institusi Polri lebih baik ke depannya.
“Kapolri meminta agar para tersangka ditetapkan dengan sangkaan Pasal 340 KUHP, dengan hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun. Ini menunjukkan keseriusan Kapolri dan jajarannya untuk menyelesaikan kasus ini seterang-terangnya. Mari kita dukung dan kawal bersama,” ungkap Sahat.
Sahat pun berharap agar persoalan ini dapat segera diselesaikan dengan cepat, profesional, dan transparan.
“Ada dua persoalan yang meresahkan masyarakat, yang pertama kasus pembunuhan terhadap Brigadir J. Selama ini polisi bertugas untuk menegakkan hukum terhadap masyarakat, ini justru oknum polisi yang melakukan pembunuhan. Kedua terkait adanya isu yang berkembang di masyarakat bahwa salah satu tersangka, yaitu FS, terlibat dalam persoalan judi online dan narkoba, hal ini tentu sangat meresahkan masyarakat,” jelasnya.
(INT)
