Pentas Kesenian Bali (PKB) 2019 Mengusung Ramah Lingkungan

0
455
Pentas Seni Bali 2019

Pesta Kesenian Bali (PKB) yang akan dihelat pada 15 Juni-13 Juli mendatang ramah lingkungan  jadi salah satu konsep yang akan disampaikan di event itu. Selain tentunya menonjolkan lebih banyak seni, event ini juga memperhatikan sisi kebersihan lingkungan.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan Adnyana mengatakan, dekorasi dan properti yang digunakan akan terbebas dari bahan plastik sekali pakai.

“Hal ini di samping secara konsisten menjalankan Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, juga untuk menjaga Pesta Kesenian Bali sebagai kegiatan yang ramah lingkungan,” kata Adnyana, dalam keterangan tertulis, Senin (3/6/2019).

Dalam pelaksanaan PKB tahun-tahun sebelumnya, Adnyana tidak memungkiri banyak dekorasi menggunakan styrofoam. Seperti panggung kehormatan, stan pameran, maupun dekorasi gayor gamelan yang dibuat berbahan styrofoam. Ia mengakui styrofoam merupakan bahan yang mudah dikreasi, diukir, ditoreh dan dipahat untuk membentuk ornamen serumit apapun.

“Tetapi, untuk Pesta Kesenian Bali tahun ini harus menggunakan bahan-bahan dari alam yang dibentuk sedemikian rupa seperti dari janur, daun enau, bambu, dan berbagai jenis bunga,” ujar Adnyana.

PKB 2019, menurut Adnyana, mengambil bertema ‘Bayu Pramana, Memuliakan Sumber Daya Angin’. Sejalan itu, dekorasinya difokuskan menggunakan tiga warna, yakni hitam, putih, dan merah (warna Tridatu).

Ketua Calendar of Events (CoE) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuti menegaskan agar masyarakat dapat membantu dalam menciptakan rasa aman dan nyaman. Terutama di saat dihelatnya PKB 2019. Sehingga wisatawan merasa senang dan nyaman saat berkunjung.

Menurutnya, saat ini sudah banyak kelompok sadar wisata yang terbentuk di masing-masing daerah. Tugasnya tidak saja menjaga kebersihan, namun juga menjaga kondusifitas.

“Keamanan dan kebersihan harus benar-benar ditingkatkan karena sekarang penggunaan media sosial sangat besar pengaruhnya. Karena sedikit saja ada kejadian dan menyebar di media sosial, wisatawan akan berpikir kembali untuk berkunjung,” tambah Esthy.

Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap festival yang berjalan satu bulan ini semakin mendunia. Karena pesta kesenian ini memang sudah layak disebut level dunia, jika dilihat dari penampilan dari semua sanggar seni dari berbagai daerah di Bali itu.

“Kami berharap wisatawan bisa menikmati Pesta Kesenian Bali ini dengan nyaman. Sebab, Bali adalah destinasi kelas dunia. Selain atrkasinya, aksesibilitas dan amenitasnya luar biasa bagus. Enjoy Bali,” kata Arief

PKB Bali membuktikan bahwa bali sebagai destinasi dunia menjaga dan melestarikan lingkungan adalah kewajiban semua pihak sehingga para wisatawan dalam dan luar negeri tentunya merasa nyaman dan senang seperti dirumah sendiri.(INT)