Direktur PT. MRT Jakarta William Sabanda mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah menyelesaikan total 99.06 persen. Bahkan, dia menyebut, pihaknya telah siap secara teknis untuk meluncurkan Moda Raya Terpadu (MRT) pada Maret mendatang.
Dengan begitu, MRT Jakarta sudah memasuki tahap uji coba penuh. Yakni, kereta Ratangga, nama dari rangkaian MRT yang akan berjalan dengan kecepatan maksimal dengan waktu tempuh 30 menit dari Bundaharan HI – Lebak Bulus.
“Dan hari mulai tanggal 27 Februari sampai dengan waktu pengoperasiaan kita akan melaksanakan yang namanya trail run atau jadi uji coba operasi secara penuh,” kata William di Kantor MRT, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Tak hanya pada bagian kereta, Willaim menyebut, seluruh stasiun-stasiun dan staf stasiun sudah siap di tempatnya masing-masing. Hal itu dipersiapkan untuk menyambut kunjungan publik pada 12 Maret mendatang.
“Lihat sekarang kondisi stasiun bundaran HI dan juga teman-teman yang mengawal stasiun mulai dari stasiun manager sampai stasiun master ya. Kemudian seluruh staf stasiun itu sudah in place lengkap dengan seragam dan ini mereka akan mulai nanti menerima kunjungan publik pada 12 maret begitu kira kira progres hari ini,” tuturnya.
William mengatakan, pihaknya belum bisa membeberkan berapa besaran tarif kereta cepat tersebut. Alasannya, karena hal itu merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Dengan segala persiapan tersebut, dia menyebut, pihaknya sudah bisa melakukan pengoperasian kereta MRT secara komersial mulai 24 Maret mendatang. “Rencana operasi komersial itu kita akan perkirakan 24-31 maret. Jadi waktunya anytime tapi memang baik 24 maret nanti secara penuh kita sudah menyatakan ini siap dioperasikan secara komersial,” kata William. (INT)
