Dituduh Rasis di China, Dolce & Gabbana Minta Maaf

0
370
Dolce & Gabbana Minta Maaf

Pendiri rumah fesyen  Dolce & Gabbana meminta “pengampunan” dari warga China, Jumat (23/11). Ini adalah upaya mereka untuk menyelamatkan pasar penting untuk merek mewah tersebut. Sebelumnya, sejumlah artis hingga brand ambassador merek tersebut di China melakukan pemboikotan pagelaran koleksi terbaru mereka di Shanghai, Rabu (21/11). Perusahaan e-commerce China pun menarik barang-barang Dolce & Gabbana, Kamis (22/11).

Kegeraman warga China ini terjadi setelah kampanye iklan terbaru merek tersebut dianggap merendahkan etnis Tionghoa tersebut.

Insiden merupakan kemunduran bagi salah satu merek fesyen Italia paling terkenal di China itu. Padahal saingan mereka, mulai Louis Vuitton dari LVMH hinggga Kering’s Gucci terus berlomba-lomba memperluas pasar di negara tersebut.

Pembeli Cina menghabiskan lebih dari sepertiga pengeluaran mereka untuk barang mewah di seluruh dunia. Mereka juga lebih banyak berbelanja barang mewah itu di dalam negeri ketimbang melakukan perjalanan ke luar negeri.

Pengguna mengecam kampanye video Dolce & Gabbana yang menunjukkan seorang wanita China berjuang untuk makan pizza dan pasta dengan sumpit. Sementara narator iklan tersebut menawarkan pelajaran makan dengan nada yang merendahkan.

Kericuhan ini diperparah ketika beredar tangkapan layar pembicaraan pribadi dari Instagram desainer Stefano Gabbana. Dalam pesan pribadi itu, ia menyebut kalau China adalah mafia kotor dan bau yang tak punya kepedulian. Atas beredarnya tangkapan layar ini, perusahaan fesyen itu mengatakan akun Gabbana telah diretas.

Dalam video permintaan maaf, Jumat, Gabbana dan co-founder Domenico Dolce mengatakan bahwa mereka telah melakukan perenungan serius dan sangat sedih akan dampak dari kata-kata mereka.

“Atas nama kesalahpahaman budaya yang kami lakukan, kami berharap Anda mau memberikan pengampunan,” jelas Dolce dalam bahasa Italia, dalam video dimana kedua desainer itu duduk berdampingan.

Video bberdurasi 85 detik itu ditulis dengan judul berbahasa Mandarin dan telah diposkan di platform Twitter ala China, Weibo.

Gabbana juga meminta pengampunan dan menawarkan permintaan maaf resmi kepada orang-orang Tionghoa di seluruh dunia. Para perancang mengakhiri video dengan mengatakan maaf dalam bahasa Mandarin.

“Kami tidak akan pernah melupakan pengalaman dan pelajaran ini, dan hal semacam ini tidak akan pernah terjadi lagi,” kata Gabbana.

Ini bukan kesalahan pertama oleh Dolce & Gabbana di China, di mana merek tersebut mendapat kecaman di media sosial tahun lalu karena serangkaian iklan yang menunjukkan sisi kumuh dari kehidupan Cina.

Pelecehan terhadap warga etnis Tionghoa ini bukan yang pertama. Sebelumnya, Kering’s Balenciaga, sempat meminta maaf pada bulan April atas perlakuan mereka terhadap pelanggan China di Paris. Namun, mereka berhasil melewati krisis itu tanpa menyebabkan kerusakan pasar yang berarti.

Namun, krisis untuk Dolce & Gabbana sepertinya belum segera berakhir. Peritel Lane Crawford mengatakan akan menarik merek mereka dari toko-toko dan situs online di China daratan dan Hong Kong. Beberapa pelanggan mereka juga mengembalikan barang-barang Dolce & Gabbana.

Sebagian besar komentar yang diposting di bawah video permintaan maaf di Weibo juga masih menunjukkan betapa kesalnya para pelanggan di China. (INT)