PT Freeport Indonesia (PTFI) mengalokasikan investasi sebesar US$ 20 miliar atau setara dengan Rp 280 triliun (kurs Rp 14.000) dalam 20 tahun ke depan atau hingga 2041. Artinya, tiap tahun Freeport akan investasi US$ 1 miliar di Papua.
Demikian disampaikan Presiden Direktur PTFI Tony Wenas di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2020).
“Untuk investasi tambang bawah tanah, itu development tambang bawah tanah akan terus berlangsung,” katanya.
Lanjut Tony, besarnya investasi Freeport di Papua akan memberikan dampak khususnya di bidang ekonomi. Apalagi, 51% saham Freeport kini dimiliki Indonesia.
“Yang penting adalah, saya katakan 51% dimiliki Indonesia dan dari 51% itu 10% punya Papua, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten, dan hasilnya bisa dimanfaatkan pembangunan Papua,” katanya.
“Dan tentu saja investasi yang sebesar itu masuk ke Papua setiap tahunnya akan men-create multiplier effect yang sangat besar,” tutupnya. (INT)