KADIN: Lebih dari 30 Persen UMKM Alami Penurunan Permintaan

0
19
Ilustrasi UMKM

Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani mengatakan sebanyak 30,5 persen dari total UMKM di Indonesia mengalami penurunan permintaan domestik. Lalu, 19,8 persen dari total UMKM mengalami gangguan produksi dan rantai pasok. Sedangkan, 14,1 persen UMKM mengalami pembatalan kontrak. Berdasarkan hasil riset Asian Development Bank (ADB) pada Juli lalu. 48,6 persen dari total UMKM di Indonesia untuk sementara menutup usahanya.

“Jadi survei ADB mengatakan hampir 50 persen dari total UMKM kita, sudah melakukan penutupan sementara. Sedangkan, yang kita tahu kontribusi UMKM terhadap tenaga kerja kita ini sangat besar, hampir 96 persen,” ujarnya, Selasa (28/7).

Selain itu, data ADB juga mengungkapkan penjualan dan pendapatan bulanan UMKM yang masih bertahan cenderung merosot. Pada April, sebanyak 37,7 persen dari total UMKM mengaku penjualannya turun lebih dari 30 persen. Kemudian, sebanyak 37,9 persen dari total UMKM menyatakan pendapatan turun lebih dari 30 persen.

“Jadi kalau kita gabungkan dengan yang turun lebih dari 30 persen dan yang tutup sementara, ini angkanya menjadi 87,7 persen (pada April),” imbuhnya.

Menurutnya, survei ADB tersebut mencerminkan kondisi sesungguhnya di lapangan. Sebab, merujuk data realisasi restrukturisasi kredit UMKM telah mencapai Rp317,29 triliun. Sementara itu, potensi restrukturisasi kredit UMKM mencapai Rp555,17 triliun. Potensi restrukturisasi kredit itu mewakili 50,45 persen dari total penyaluran kredit bank ke UMKM.

“Kalau kita lihat angka-angkanya dan survei ADB ini in line, bahwa UMKM terdampak signifikan,” katanya.

Oleh sebab itu, itu meminta pemerintah untuk segera menggenjot pemberian stimulus fiskal kepada UMKM dan dunia usaha secara umum yang terdampak Covid-19. Sebab, semakin lambat pencairannya maka biaya pemulihan justru makin bertambah.

Untuk diketahui, pemerintah mengalokasikan belanja program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk sektor koperasi dan UMKM sebesar Rp123,46 triliun. Namun, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mencatat realisasinya baru mencapai Rp11,84 triliun per Selasa (21/7), atau baru 9,59 persen dari total pagu anggaran. (CP)