Menkeu: Dampak Positif Penerapan PSBB Di Awal Pandemi Mulai Terlihat

0
21
Menkeu Sri Mulyani Indrawati

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan leading indikator sudah mulai terlihat dan menunjukkan perbaikan sesuai ekspektasi. Hal ini dinilai sebagai dampak dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di awal pandemi,

Leading indicator menunjukkan perbaikan di bulan Maret sesuai ekspektasi. Base effect penerapan PSBB di awal pandemi mulai terlihat,” ujar Sri Mulyani seperti dikutip dalam akun resmi instagramnya, dikutip Rabu (28/4/2021).

Adapun leading indikator yang dimaksud yakni indeks penjualan ritel (RSI) yang meningkat, menjadi 182,3 dari bulan sebelumnya 177,1. Kemudian indeks keyakinan konsumen (IKK) juga meningkat dari Februari 2021 sebesar 85,8 menjadi 93,4 pada Maret 2021.

“Konsumsi rumah tangga relatif mixed di awal tahun. Indikator RSI, IKK, penjualan mobil, dan Google mobility meningkat,” ujarnya.

Kemudian penjualan mobil mengalami peningkatan 10% (year on year/yoy), dibandingkan Februari 2021 yang mengalami kontraksi atau -38% (yoy). Penggunaan listrik juga sudah tumbuh positif 3,3% (yoy), dari bulan sebelumnya -4%.

Mobilitas masyarakat dilihat dari google mobility juga sudah tumbuh 5% (month to month/mtm), dari bulan sebelumnya -2,3% (mtm).

Adapun Purchasing Manufacturing Index (PMI) pada maret 2021 sudah masuk dalam zona ekspansi dengan index 53,2, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi Februari yang mencapai 50,9.

Konsumsi semen secara tahunan, tumbuh signifikan, yakni 11,4% (yoy) pada Maret 2021, dibandingkan Februari yang pertumbuhannya hanya 0,8% (yoy).

Kinerja perdagangan internasional, dari kinerja ekspor dan impor juga menunjukkan pertumbuhan positif. Di mana ekspor pada Maret tumbuh 30,26% (yoy), dibandingkan Februari 2021 yang tumbuh melambat 8,56% (yoy). Sementara impor tumbuh 26,4% pada Maret 2021, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Februari 2021 yang mencapai 14,86%.

“Indikator sisi produksi diprediksi menunjukkan perbaikan, terutama dari sisi pertanian, manufaktur, dan perdagangan,” jelas Sri Mulyani.

(IN)