Pembangunan Pusat Data Nasional dimulai 2022

0
83

Greenland International Industrial Centre (GIIC) Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat menjadi pilihan pemerintah dalam membangun Pusat Data Nasional pertama di indonesia. Pembangunan dimulai paling lambat pada awal tahun 2022.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan proyek pusat data nasional tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 5 hektare. Ia mengatakan kapasitas prosesor pusat data ini mencapai 25 ribu cores, dengan kapasitas penyimpanan 72 petabita.

Selain mendirikan di Cikarang, pemerintah juga nantinya akan mendirikan di Batam, Kalimantan Timur dan Nusatenggara Timur. Pembangunan pusat data ini akan dibantu dari pinjaman asing yang berasal dari investor Prancis dan Korea Selatan. Total investasi sekitar 5,13 triliun rupiah.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate dalam Seminar Web bersama Otoritas Jasa Keuangan mengatakan pembangunan PDN itu menyesuaikan dengan ketersediaan dan tipologi jaringan-jaringan telekomunikasi yang ada. “Untuk efisiensi operation dan maintenance pusat-pusat data atau Government Cloud tersebut,” ujarnya.

Menurut Johnny, keberadaan PDN dapat mendorong terciptanya operasionalisasi data yang lebih efisien, lebih aman dan lebih efektif. Demikian halnya pula dengan cloud yang dibangun dan dikelola oleh sektor privat.

“Sehingga Pusat Data Nasional diharapkan dapat mewujudkan interoperabilitas, di mana data dari berbagai kementerian/lembaga, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, bisa terintegrasi dalam satu sistem yang bisa menjadi acuan bagi pengambilan kebijakan baik oleh pemerintah maupun sektor-sektor lainnya melalui penyajian data yang lebih akurat, lebih tepat, dan lebih cepat,” jelasnya.

Saat ini, data tersebut masih tersebar di 2700 pusat data berbeda. Dari jumlah itu, hanya 3 persen yang memenuhi global cloud. Keuntungan proyek ini adalah menghemat anggaran karena pengelolaan pusat data yang ercecer di berbagai tempat membutuhkan dana 20 triliun.