Perkembangan Teknologi Digital Berdampak pada Pergeseran Tenaga Kerja

0
418
Mahasiswa perlu menguasai tiga jenis literasi baru

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan, mahasiswa perlu menguasai tiga jenis literasi baru untuk menghadapi era revolusi industri 4.0.

Perkembangan teknologi digital yang ada, kata Nasir, akan berdampak pada pergeseran tenaga kerja di dunia.

“Sebanyak 1,8 juta pekerjaan sudah tidak pakai orang, sudah diambil alih teknologi. Contoh, yang ambil akuntansi jangan bangga karena itu nanti diambil teknologi kalau kita tidak belajar teknologi,” ujar Nasir saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Jember, Minggu (7/4/2019).

Oleh karena itu, Nasir menilai di era revolusi industri 4.0 mahasiswa tidak cukup hanya menguasai literasi lama, seperti membaca, menulis, dan matematika sebagai modal dasar untuk berkiprah di masyarakat.

“Ke depan tidak lagi orang belajar tentang teknologi, tentang data, hanya diperuntukkan bagi orang eksakta saja, dari prodi IPA saja. Ilmu sosial pun belajar ini penting. Oleh karena itu, revolusi industri 4.0, literasi baru menjadi sangat penting,” kata Nasir.

Menurut Nasir, ada tiga jenis literasi baru yang harus dikuasai mahasiswa yakni literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia.

Literasi data merupakan kemampuan untuk membaca, analisis, dan menggunakan informasi (big data) di dunia digital. Kemudian literasi teknologi, yakni memahami tata cara kerja mesin, aplikasi teknologi (coding, artificial intelligence, engineering principles, dan biotech).

Kedua literasi tersebut, kata Nasir, juga harus ditunjang dengan literasi manusia.

“Sebaik apa teknologi dan data yang dikuasai, kalau manusia mentalnya rusak, itu tidak akan bermanfaat bagi Indonesia,” kata Nasir.

Nasir juga menuturkan dengan adanya revolusi industri 4.0 persaingan di dunia kerja akan semakin berat. Lulusan perguruan tinggi harus memiliki kompetensi lebih agar bisa mendapatkan pekerjaan. Terlebih dengan era pasar bebas dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

“MEA penting bagi kita untuk lakukan perubahan. Contoh Google, Apple, perusahaan itu kalau rekrutmen tidak akan ditanya lulusan dari mana. Tapi kamu punya kompetensi apa, kelebihan apa,” kata Nasir. (INT)