PHK Massal Ancam Industri Tekstil

0
12

Pelaku industri tekstil mengaku tertekan akibat banjir produk impor serta pukulan beruntun dari penurunan pesanan hinga naiknya harga bahan baku. Ta pelak lagi, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali menimpa para pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa mengatakan saat ini industri TPT sekarang sedang mengalami penurunan utilisasi.  Hal ini merupakan imbas dari perang Rusia-Ukraina yang membuat konsumsi masyaraakt Eropa dan Amerika Serikat melesu. Sementara itu, pasar domestik kembali dibanjiri produk impor.

Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil Provinsi Jabar (PPTPJB) Yan Mei mengatakan sejak dua pekan lalu, ada laporan dari 14 kabupaten dan kota di Jawa Barat mengenai pemutusan hubungan kerja atau PHK dari sejumlah perusahaan tekstil.

“Total PHK itu ada 64 ribu pekerja dari 124 perusahaan,” ucap Yan Mei dalam konferensi pers secara virtual pada Rabu, 2 November 2022.

Ia berujar kondisi ini terjadi lantaran terjadi penurunan daya beli masyarakat, khususnya daya beli di negara-negara tujuan ekspor. Di antara perusahaan yang terdampak, Yan Mei menyebutkan ada 18 perusahaan yang tutup hingga akhirnya terpaksa melakukan PHK terhadap kepada sekitar 9.500 karyawan.