Polda Metro Jaya : Robot Trading Fahrenheit Rugikan Rp 5 triliun, Admin Ditahan

0
24
Jumpa Pres Kasus robot trading Fahrenheit ditangkap

Polda Metro Jaya menangkap empat orang admin robot trading Fahrenheit yang diduga merugikan Rp 5 triliun. Empat orang admin robot trading Fahrenheit ditangkap dengan sejumlah barang bukti.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis menjelaskan, robot trading tersebut adalah sebuah program fiktif yang sama sekali tidak berhubungan dengan pasar saham.

“Fiktif, jadi sebenarnya di robot trading itu ada perusahaan-perusahaan yang kita mau ikut, tapi ini mereka bikin sendiri, jadi naik-turunnya itu semuanya fiktif. Mereka yang bikin, bukan permainan dengan saham,” kata Auliansyah di Jakarta, Selasa (22/3/2022).

Polda Metro Jaya menangkap empat orang yang berinisial D, IL, DB dan MR. Peran mereka antara lain mengajak orang untuk menanamkan modal, admin dan pengelola situs web. Para tersangka tersebut ditangkap di dua tempat berbeda di Taman Anggrek, Jakarta Barat, dan Alam Sutra, Tangerang, Provinsi Banten.

Para tersangka tersebut menggaet investornya melalui media sosial dengan iming-iming program robot trading anti rugi.

Atas perbuatannya, keempat pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan: 1. Pasal 28 Ayat 1 dan atau Pasal 45 Ayat 1 dan 2 dan atau Pasal 27 Ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. 2. Pasal 105 dan 106 UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. 3. Pasal 3, 4, dan 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU. 4. Pasal 55 dan 56 KUHP UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Polda Metro Jaya sendiri kini menerima 100-an korban penipuan robot trading Fahrenheit. Kerugian para korban mencapai miliaran rupiah.

Sejumlah aset disita dari para tersangka, dari mobil mewah hingga apartemen. Sejumlah barang bukti lainnya turut disita oleh polisi, salah satunya senjata airsoft gun jenis Glock.

Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliyansah Lubis mengatakan saat ini pihaknya telah menyita 2 unit mobil mewah dan 2 unit apartemen. Aset lainnya masih dilacak. (CPK)