Presiden Jokowi Berencana Stop Ekspor Tembaga

0
9

Presiden Jokowi mengaku akan terus menghentikan ekspor bahan baku komoditi Indonesia. Setelah nikel dan bauksit, Kepala Negara berniat menghentikan ekspor tembaga.

“Kita tambah stop bauksit dan mungkin pertengahan tahun kita stop tembaga. Kita tidak boleh mundur karena kekayaan alam ada di Indonesia dan harus dinikmati masyarakat kita,” ujarnya di HUT ke-50 Tahun PDI Perjuangan.

Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mundur dengan kebijakan hilirisasi. Meskipun kebijakan tersebut banyak ditentang negara lain seperti Uni Eropa menggugat Indonesia karena ekspor nikel dihentikan.

“Kita tidak bisa didikte dan tidak menggantungkan diri pada negara manapun. Inilah yang ingin kita lakukan, berdikari. Oleh sebab itu kita ditakut-takuti soal Freeport, kita terus. Masalah nikel di WTO, kita terus,” tegas Jokowi.

Menurut Jokowi, penghentian ekspor nikel memberi untung yang sangat besar pada Indonesia. Di mana dari ekspor nikel hanya menghasilkan Rp17 triliun, tapi setelah dihentikan dan dihilirisasi menjadi Rp360 triliun.

“Itu angka besar, apalagi jika bisa membuat ekosistem mobil listrik itu akan beri nilai tambah ratusan kali. Problemnya adalah kita digugat Uni Eropa dan diputuskan kita kalah,” tuturnya.

Namun demikian, Jokowi menugaskan Menteri Luar Negeri untuk tidak mundur meski kalah di WTO. Dirinya meyakini bahwa kebijakan ini sangat tepat untuk membuat Indonesia maju.

“Itulah sebuah perdagangan yang kadang menekan negara agar mereka ikut aturan main yang dibuat negara besar, sehingga kalau ekspor kirim bahan mentah sampai kiamat kita akan jadi negara berkembang,” tegasnya.