Penanggulangan Kebocoran Minyak Di Pesisir Pantai Makassar Dilakukan Sesuai SOP

0
37

Terjadi tumpahan minyak di pesisir Pantai Makassar, Sulawesi Selatan. PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) VII bergerak cepat berupaya menanggulanginya.

Tim gabungan yang terdiri dari fungsi Health Safety Security Environment (HSSE), Marine VII dan Supply & Distribution VII mengambil berbagai langkah demi mencegah penyebaran minyak lebih luas lagi.

Unit Manager Communication & CSR MOR VII Pertamina, Hatim Ilwan, menjelaskan bahwa penanggulangan kebocoran minyak ini dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di Pertamina.

“Kami telah melakukan upaya terbaik agar tumpahan minyak tidak meluas dan dampak yang ditimbulkan bisa seminim mungkin,” jelas dia dalam keterangannya, Jumat (21/5/2020).

Dilaporkan bahwa kejadian terjadi saat start bunker produk Low Sulfur Fuel Oil (LSFO) ke Liquid Petroleum Gas Carrier (LPGC) Arimbi di dermaga 2 Integrated Terminal (IT) Makassar pada Rabu (20/5/2020).

Dugaan awal, terjadinya kebocoran bahan bakar yang biasa digunakan untuk mesin kapal ini berasal dari flange to flange jalur pipa bunker yang secara lokasi tidak terlihat oleh kasat mata lantaran posisinya tertutup plat sehingga bocoran minyak melebar ke arah bibir pantai.

Saat diketahui terjadinya kebocoran, operasi langsung dihentikan dan dilakukan penanganan tumpahan.

Tim penanggulangan tumpahan Integrated Terminal Makassar segera melakukan perbaikan dan pemasangan oil boom di area tumpahan untuk mengurung minyak agar tidak menyebar luas. Meski sudah terpasang oil boom tetapi masih ada yang lolos.

Minyak yang lolos itu kemudian segera ditanggulangi dengan menggunakan Absorbent Pad dan Dispersant. (CP)