Sebagian Panitia Acara Aksi 212 Merangkap Tim Sukses Prabowo – Sandi

0
377
Konferensi Pers Reuni 212

Aktivis 212 menyesalkan rencana reuni 212 karena dinilai sarat dengan muatan politik untuk mendukung Prabowo – Sandi. Hal ini dinilai sebagai bentuk pengkhianatan aspirasi umat Islam. Hal itu disampaikan aktivis 212, Kapitra Ampera. Menurutnya sampai saat ini hampir seluruh panitia acara merupakan tim sukses Prabowo – Sandi. Karena itu reuni akbar dinilai sarat kepentingan politik untuk mendukung capres Prabowo.

Aksi yang awalnya didirikan untuk membela Islam kini masuk dalam ranah politik praktis. Rencananya persaudaraan 212 akan menggelar reuni akbar 212 pada 2 Desember mendatang di Monumen Nasional Jakarta. “Saya sangat menyesalkan 212 digunakan untuk kepentingan politik. Kita dulu aksi bela Islam, bukan bela dukung Prabowo – Sandi. Memang aksi 212 dulu tidak ada hubungannya dengan Prabowo – Sandi, kenapa sekarang dukung Prabowo – Sandi. Kalau dulu diumumkan bahwa 212 akan bermetamorfosis untuk dukung Prabowo – Sandi, mungkin kita tidak akan ada yang keberatan,” ujar Kapitra.

Sejumlah tokoh alumni 212 satu per satu undur diri dari gerakan itu dan bergabung dengan kubu seberang ataupun masih belum menyatakan dukungannya secara khusus. Perpecahan ini ditengarai sebagai akibat berubahnya arah gerakan dari yang tadinya murni syariah menjadi politik praktis.

Yang terbaru, keputusan Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam yang memilih mundur dari jabatan Anggota Penasihat Persaudaraan Alumni (PA) 212.

Pria yang pernah berperan mempertemukan alumni 212 dengan Presiden Joko Widodo, April lalu, mengaku kecewa dengan PA 212. Ia menilai semangat membela agama yang kental pada Aksi Bela Islam 2 Desember 2016 kini luntur. Gerakan Islam ini, katanya, sekarang telah terkontaminasi dengan politik praktis.

Sementara itu, Humas Presidium Alumni 212 Habib Novel Bamukmin mengatakan, pihaknya terus melakukan persiapan jelang reuni akbar alumni 212 yang akan digelar pada Minggu 2 Desember 2018 di Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat.

Dimana, seperti salah satunya yaitu memberikan informasi ke massa untuk tidak menjadikan Masjid Istiqlal sebagai titik kumpul. Hal ini dikarenakan acara reuni tersebut berada di Monas.

Seperti diketahui, Alumni 212 adalah sebuah forum yang dibentuk untuk menampung orang-orang yang pernah terlibat dalam aksi Bela Islam pada Desember 2017 silam, menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk segera dipenjara.

Aksi itu digelar hingga berjilid-jilid, menjelang Pilgub DKI Jakarta, mereka menuntut agar Ahok dipenjara dengan tuduhan menistakan agama Islam memalui pidatonya di Kepulauan Seribu yang menyadur surah Al-Maidah ayat 51.